Di WordPress, pembaruan sebuah tema mungkin akan menghapus semua kustomisasi yang telah kita lakukan. Disinilah peran tema-turunan (child-theme) untuk mencegah terhapusnya kostumisasi itu [1].
Sudah banyak tutorial komprehensif di mana-mana, memudahkan proses membuat tema-turunan di WordPress. Namun, dalam beberapa kasus, hal-hal sepele dapat membuat frustasi. Di sini, kita akan membahas beberapa masalah umum yang berkaitan dengan pembuatan tema-turunan dan cara memperbaikinya.
Sebelum ke tahap menyelesaikan masalah, pastikan WordPress kita sudah dalam versi terbaru.
Tema-induk wajib ada
Tema-turunan hanya menambahkan penyesuaian sesuai selera. Dengan demikian, tema-induk (parent theme) harus tetap terpasang dan dapat dibiarkan tidak aktif.
Tema-turunan tidak dapat mendeteksi tema-induk
Dalam beberapa kasus, meskipun tema induk telah terpasang, tema-turunan dianggap sebagai tema yang tidak lengkap, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1.

Umumnya, WordPress akan menampilkan pesan sebagai berikut:
The parent theme is missing. Please install the "ThemeName" parent theme.Ternyata, tema-turunan harus mengacu pada nama direktori tema-induk, dan peka terhadap huruf besar-kecil [1]. Misalnya, nama direktori tema GeneratePress adalah “generatepress“, yang menggunakan huruf kecil, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.

Oleh karena itu, jika kamu mengalami masalah ini, periksa terlebih dahulu nama direktori tema-induk. Kemudian, dalam berkas style.css di tema-turunan, deklarasi Template harus merujuk ke nama direktori tema-induk. Misalnya, style.css pada tema-turunan GeneratePress harus seperti berikut:
/*
Template: generatepress
Theme Name: GeneratePress Child
Description: GeneratePress Child Theme
*/Referensi
- [1]WordPress.com, “Membuat Tema Turunan,” WordPress.com: Dukungan. https://wordpress.com/id/support/tema/tema-turunan/ (accessed Sep. 17, 2022).



