Articles » Sains dan Teknologi » Konsep » Mengenal Konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Mengenal Konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Mengenal Konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Terakhir diperbarui pada Juni 12, 2022

Mempelajari Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan hal yang sia-sia jika kamu tidak tahu tujuan mempelajarinya. Karena SIM memiliki beragam manfaat khususnya dalam hal manajemen. Semisal kamu mengelola dan mengembangkan sebuah bisnis. Tahukah kamu berapa peningkatan laba dan omset bisnis tersebut tiap bulannya? Apakah ada peningkatan maupun penurunan biaya operasional pada bulan ini? Masalah apa saja yang belum terselesaikan pada bisnis anda? Jika kamu kesulitan menjawabnya dengan cepat, maka sudah saatnya kamu menggunakan sistem informasi manajemen yang lebih baik ​[1]​.

Definisi sistem informasi manajemen

Sebelum kita membahas lebih jauh, kamu mungkin perlu tahu istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM). Memang banyak beberapa tokoh yang memaparkan definisi istilah ini. Secara sederhana, SIM terdiri dari tiga kata yaitu: sistem, informasi, dan manajemen. Sebenarnya, dari ketiga kata tersebut sudah bisa menjelaskan definisi dari SIM, yaitu sebuah sistem yang memberikan informasi kepada pihak manajemen.​[2]​

Secara umum, SIM mengacu pada sistem yang berbasis komputer, dalam memberikan informasi berupa laporan kepada pihak manajemen. Selanjutnya, pihak manajemen dapat menggunakan laporan tersebut sebagai pendukung keputusan dalam mengelola/mengevaluasi perusahaannya secara efektif dan efisien.​[3]​

Perkembangan sistem informasi manajemen

SIM akan selalu berkembang mengikuti teknologi yang ada di masanya. Meski tidak sepenuhnya sesuai, kita dapat mengelompokkan perkembangan SIM menjadi beberapa era ​[2]​.

1. Era mainframe dan komputer mini

Pada tahun-tahun sebelum 1965, umumnya perusahaan-perusahaan besar menggunakan komputer mainframe untuk melakukan segala komputasinya. Pada era ini, IBM merupakan produsen terbesar mainframe.

Namun, ada beberapa tantangan dalam menggunakan komputer ini. Pertama, ukuran mainframe sangat besar. Konsekuensinya, komputer ini membutuhkan ruangan besar khusus yang memiliki pengontrol suhu, untuk menjaga agar kinerja mainframe tetap optimal.

Kedua, selain biaya pengoperasian sangat tinggi, penggunaan mainframe juga masih jarang, atau tidak optimal. Pada akhirnya, untuk mengoptimalkan penggunaan mainframe, perusahaan menggunakan komputer ini dengan metode pembagian waktu (time-sharing). Artinya, beberapa user dapat menggunakan mainframe secara bersamaan. Namun komputasinya akan dilakukan bergantian dengan metode pembagian waktu ​[4]​.

Di akhir era ini, komputer mini mulai diperkenalkan. Ukurannya lebih kecil dan biayanya lebih murah, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan besar melakukan komputasi mereka sendiri. Namun, meski biayanya lebih murah, harga komputer mini masih tergolong mahal untuk penggunaan pribadi.

2. Era komputer pribadi (PC)

Masyarakat mulai mengenal istilah komputer pribadi pada era ini ​[5]​. Bahkan, dengan adanya mikroprosesor yang diperkenalkan di tahun 1965, menjadikan harga komputer semakin murah, khususnya komputer pribadi. Selanjutnya, pada pertengahan 1980-an, harga komputer pribadi jauh lebih murah dan sangat terjangkau secara massal. Pada era ini, Apple I, Apple II, dan IBM (PC) sangat mendominasi pasar.

Pada era ini, SIM mulai masuk ke ranah bisnis. Penggunaan SIM pada era ini sangat terbantu dengan adanya aplikasi pengolah angka pertama, yaitu VisiCalc (Visible Calculator). Pada perkembangannya, aplikasi ini akan tergantikan oleh Lotus 1-2-3, kemudian tergantikan lagi dengan Excel.

3. Era jaringan klien-server

Semakin maju perkembangan teknologi, semakin banyak kebutuhan bisnis, yang berkaitan dengan SIM. Pada era ini, kebutuhan yang paling umum yaitu berbagi informasi antar karyawan internal perusahaan. Oleh karena itu, jaringan klien-server dengan jenis intranet mulai dikembangkan. Meskipun hal ini meningkatkan manfaat SIM yang telah mereka miliki, komputer karyawan (klien) dan komputer server harus berada pada jaringan yang sama.

4. Era komputasi perusahaan

Jaringan klien-server semakin berkembang dengan meningkatkan kecepatan akses jaringan. Selain itu, semua aplikasi pendukung pada setiap departemen akan terhubung satu sama lain, menjadi satu platform. Alhasil, berbagai departemen perusahaan semakin cepat mengakses informasi, dan dapat menyelaraskan semua operasi bisnis seperti sumber daya manusia (HRD), inventaris, penjualan, pemasaran, keuangan, maupun akuntansi, untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.

Meskipun aplikasi pada setiap departemen berbeda dan saling terhubung, tidak semua orang dapat mengakses seluruh informasi yang tersedia. Hal ini karena mulai berkembangnya sistem keamanan untuk membatasi hak akses setiap user. Umumnya, hanya manajer atau direktur yang dapat mengakses semua informasi dengan lebih cepat untuk mengembangkan perusahaan mereka. User umum lainnya, akan mendapat hak akses sesuai dengan tugas mereka.

5. Era komputasi awan

Teknologi jaringan terus mengalami perkembangan pesat, hingga pada tahun 1996 George Favaloro mulai mengenalkan istilah komputasi awan ​[6]​. Teknologi ini meningkatkan mobilitas dalam pengaksesan informasi, yang mana sudah tidak lagi terikat oleh lokasi dan perangkat keras. Artinya, informasi dapat diakses kapan saja, dimana saja, dan dengan perangkat apa saja seperti ponsel pintar, tablet, laptop, maupun komputer PC, asalkan terhubung dengan internet.

Ilustrasi komputasi awan
Gambar 1. Ilustrasi komputasi awan (kredit: macrovector)

Hal ini semakin memudahkan pejabat perusahaan dan para manajer untuk mengakses dan memproses sistem informasi manajemen perusahaan. Dampaknya, mereka dapat mengambil keputusan lebih cepat dan lebih baik.

Penerapan sistem informasi manajemen

Peran utama SIM yaitu memberikan informasi dalam bentuk laporan lengkap tentang operasi bisnis perusahaan. Selanjutnya, para manajer dapat menggunakan laporan tersebut sebagai pendukung dalam membuat keputusan untuk mengelola perusahaan dengan lebih efisien, sehingga dapat lebih unggul dari kompetitor.

Ilustrasi penerapan sistem informasi manajemen
Gambar 2. Ilustrasi penerapan sistem informasi manajemen (kredit: pch.vector)

Keunggulan

Berdasarkan paparan sebelumnya, menerapkan SIM memberikan banyak manfaat. Selain memberikan laporan sebagai pendukung pembuatan keputusan, SIM juga dapat membantu melacak hasil implementasi dari sebuah keputusan. Bahkan, SIM dapat memberikan proyeksi mengenai kondisi perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang ​[2]​.

Tantangan

Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap sistem pasti memiliki kelemahan. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan dalam menerapkan sebuah sistem baru, termasuk SIM. Dalam menerapkan SIM, perusahaan akan menghadapi beberapa tantangan yaitu, namun tidak terbatas pada:

  • Biaya sistem, peralatan, maupun perawatan yang mahal
  • Perlunya pelatihan bagi SDM mereka dalam menggunakan SIM
  • Perubahan pada operasi bisnis perusahaan akan berdampak pada perlunya merubah tatanan SIM, yang mungkin membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Klasifikasi sistem informasi manajemen

Hampir semua aspek perusahaan menggunakan sistem informasi manajemen. Namun, berdasarkan struktur fungsional perusahaan, setiap departemen memiliki jenis SIM khusus sesuai fungsi departemen tersebut. Dengan demikian, kita dapat mengklasifikasikan SIM sesuai dengan struktur fungsional perusahaan seperti: sistem informasi manajemen akuntansi; keuangan; manufaktur; pemasaran; sumber daya manusia; dan sistem informasi manajemen lainnya.​[7]​

Selain itu, SIM di setiap departemen dapat dihubungkan menjadi satu sistem yang dapat memberikan laporan kepada pihak manajemen perusahaan. Namun, Sebuah SIM akan mulai memberikan manfaat saat sistem tersebut mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Referensi

  1. [1]
    J. Woodruff, “Importance of the Management Information System,” Chron: Small Business, Aug. 08, 2018. https://smallbusiness.chron.com/importance-management-information-system-5256.html (accessed Jul. 29, 2020).
  2. [2]
    M. Luenendonk, “Management Information Systems (MIS): Definition and How It Works,” Cleverism, Jan. 06, 2017. https://www.cleverism.com/management-information-systems-mis/ (accessed Oct. 09, 2020).
  3. [3]
    V. Beal, “Management Information System (MIS) Defintion & Meaning,” Webopedia. https://www.webopedia.com/TERM/M/MIS.html (accessed Sep. 04, 2020).
  4. [4]
    JPR, “From sharing to virtualizing in just under 60 years,” Jon Peddie Research, Nov. 12, 2014. https://www.jonpeddie.com/editorials/from-sharing-to-virtualizing-in-just-under-60-years/ (accessed Sep. 12, 2020).
  5. [5]
    Hewlett-Packard, “9100A desktop calculator, 1968,” Hewlett-Packard Development Company. http://www.hp.com/hpinfo/abouthp/histnfacts/museum/personalsystems/0021/ (accessed Jan. 01, 2021).
  6. [6]
    A. Regalado, “Who Coined ‘Cloud Computing’?,” MIT Technology Review, Oct. 31, 2011. https://www.technologyreview.com/2011/10/31/257406/who-coined-cloud-computing/ (accessed Jan. 01, 2021).
  7. [7]
    A.-N. N. Ahmed Mohsen Mohammed and W. Hu, “Using Management Information Systems (MIS) to Boost Corporate Performance,” IJMSBA, pp. 55–61, 2015, doi: 10.18775/ijmsba.1849-5664-5419.2014.111.1006.

Gambar sampul oleh pikisuperstar di Freepik

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.