Articles » Sains dan Teknologi » Perangkat Teknologi » Pertimbangkan 6 Hal ini Sebelum Membeli Kendaraan Listrik
Pertimbangkan 6 Hal ini Sebelum Membeli Kendaraan Listrik

Pertimbangkan 6 Hal ini Sebelum Membeli Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik (electric vehicle atau EV) lagi ngetren banget, nih! Makin banyak orang yang sadar akan manfaat lingkungan dari berkendara dengan listrik. EV menggunakan listrik untuk menggerakkan motornya, makanya perlu baterai yang cukup besar sebagai sumber energinya.

Tapi, sebelum membeli kendaraan listrik pertamamu, ada banyak faktor yang perlu kamu pertimbangkan. Yuk kita bahasa satu persatu!

Kondisi pasar EV, ICE, dan Hybrid

Kamu tahu nggak kalau kebanyakan kendaraan bermotor yang ada di jalanan sekarang masih menggunakan mesin pembakaran internal (internal combustion engine atau ICE)? Artinya masih memakai bahan bakar minyak, seperti bensin atau solar.

Sedangkan pasar EV dan Hybrid masih dalam tahap awal. Tapi, pangsa pasar EV dan kendaraan hibrida ini lagi tumbuh pesat banget! Karena makin banyak orang yang sadar akan manfaat berkendara dengan kendaraan listrik.

Pada tahun 2021, penjualan kendaraan listrik global mencapai 6,6 juta unit. Angka ini lebih dari dua kali penjualan di tahun 2020. Bahkan, pertumbuhan ini diperkirakan akan terus berlanjut, karena pemerintah di seluruh dunia lagi gencar-gencarnya mempromosikan adopsi kendaraan listrik.

Penjualan global dan pangsa pasar mobil listrik, 2010-2021
Penjualan global dan pangsa pasar mobil listrik, 2010-2021 (Kredit: IEA.org)

Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor, seperti insentif pemerintah, teknologi baterai, dan kesadaran lingkungan. Nah, pemerintah indonesia juga menawarkan banyak insentif untuk kendaraan listrik, seperti subsidi harga kendaraan dan pajak yang lebih rendah.

A. Pengisian daya

A1. Ketersediaan stasiun pengisian daya

Nah sekarang tantangannya nih!

Yang pertama yaitu menemukan tempat untuk mengisi daya kendaraan. Ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rute-rute yang sering dilalui ini penting banget. Karena nanti akan sangat berpengaruh pada kenyamanan, jangkauan, dan biaya operasional EV.

Saat ini, berdasarkan survei di Amerika Serikat, Eropa, dan Cina, sebagian besar pemilik EV hanya punya kesempatan untuk mengisi daya di rumah dan di tempat kerja. Kurang dari 5% dari mereka yang memiliki akses ke SPKLU. Memang, jumlah dan distribusi stasiun pengisian daya umum di berbagai wilayah dan negara, akan sangat berbeda.

Faktanya, walaupun AS, Eropa, dan Cina memiliki jumlah SPKLU yang tinggi (lebih dari 100 ribu), jumlah ini masih belum cukup untuk menangani permintaan EV yang terus meningkat. Hal ini karena beberapa faktor, seperti jenis pengisi daya, pola penggunaan, ukuran baterai, dan jarak tempuh.

Rasio jumlah kendaraan listrik, SPKLU, dan daya (kW) di beberapa negara (2021)
Rasio jumlah kendaraan listrik, SPKLU, dan daya (kW) di beberapa negara (2021)

Jadi, kamu harus tahu bahwa ketersediaan SPKLU masih terbatas di banyak wilayah. Makanya, sebelum beli mobil listrik, kamu perlu riset dulu. Pertimbangkan biaya dan ketersediaan SPKLU di wilayah kamu dan di sepanjang rute yang sering kamu lalui, termasuk rumah dan tempat kerja kamu.

A2. Pengisian daya baterai vs tukar baterai

Menggunakan EV memang nyaman, tetapi masa pakai baterainya sangat terbatas. Saat ini, ada dua metode untuk mengisi ulang baterai EV: pengisian daya langsung dari stop kontak dan tukar baterai.

Pengisian daya langsung dari stop kontak sangat cocok untuk di rumah atau tempat kerja. Tetapi jika kamu tinggal di apartemen atau bekerja di gedung dengan tempat parkir EV yang terbatas, bisa membuat hal menjadi rumit. Membawa-bawa kabel roll/ekstensi hanya untuk mengisi daya mobil jelas tidak mudah. Selain itu, keterbatasan ini juga menjadi signifikan selama perjalanan jarak jauh, karena kamu harus menunggu beberapa jam untuk mengisi penuh baterainya.

Pengisian daya baterai vs tukar baterai
Pengisian daya baterai vs tukar baterai (Credit:Yin Yating)

Di sisi lain, tukar baterai adalah solusi yang sangat cepat dan nyaman. Hanya perlu beberapa menit untuk mengganti baterai yang habis dengan yang terisi penuh. Namun, tingkat adopsi stasiun penukaran baterai masih dalam tahap awal, dengan jumlah stasiun yang masih sangat terbatas di seluruh dunia. Kelangkaan ini menimbulkan tantangan lain bagi pemilik mobil EV dalam perjalanan jarak jauh.

B. Anggaran kamu

B1. Biaya awal dan biaya operasional

Kendaran listrik biasanya lebih mahal daripada kendaraan BBM dengan model yang sama. Tapi, harga ini juga tergantung beberapa faktor, seperti ukuran baterai, jangkauan, performa, fitur, dan insentif. Hanya saja, di kisaran harga yang sama, kamu bisa dapetin fitur yang lebih canggih dan andal di kendaraan BBM daripada kendaran listrik.

Dilihat dari biaya operasional per 100 km, kendaraan BBM biasanya dua kali lebih mahal daripada mobil listrik. Tapi, perbandingan rata-rata biaya asuransi kedua jenis kendaraan itu nggak jauh beda.

B2. Biaya perawatan

Baik kendaraan BBM maupun listrik punya komponen yang sama yang bakal aus seiring waktu, seperti rem dan ban. Tapi, ada bagian yang beda yang perlu dirawat dan diganti secara berkala.

Mobil BBM punya lebih dari 2.000 bagian yang bergerak, termasuk mesin dan transmisi. Mobil BBM juga perlu cairan, seperti pendingin dan oli. Sedangkan, mobil listrik punya baterai yang mahal yang kualitasnya akan terus menurun seiring waktu, yang berpengaruh ke jangkauan dan efisiensinya. Bahkan, harga baterai mobil listrik sudah hampir 50% dari harga total mobil itu sendiri. Mobil listrik juga punya lebih banyak komponen elektronik canggih dan perangkat lunak yang sering diperbarui, yang juga berpengaruh ke jangkauan dan efisiensinya.

Ingat, biaya perbaikan selama lima tahun pertama kendaraan BBM dan listrik nggak jauh beda. Tapi, setelah itu, frekuensi dan biaya perbaikan mobil listrik bakal nambah seiring waktu.

DI sisi lain, meskipun perawatannya lebih sedikit, depresiasi kendaraan listrik lebih tinggi daripada kendaraan BBM. Setelah lima tahun, harga kendaraan listrik bisa menurun sekitar 65%, sedangkan kendaraan BBM rata-rata kehilangan 50%.

Jadi, sebelum kamu memutuskan untuk beli kendaraan listrik, kamu juga harus mempertimbangkan biaya kepemilikan mobil tersebut dalam jangka waktu yang lama.

C. Faktor lain

C1. Ketahanan kendaran listrik

Pertama, kondisi baterai kendaran listrik bakal menurun seiring waktu. Jadi, jangkauan dan efisiensinya juga kemungkinan besar bakal menurun.

Kedua, mobil listrik sangat rapuh jika terlibat kecelakaan. Bukan tentang keamanan penumpang, tapi kondisi mobil itu sendiri. Banyak laporan yang menunjukkan bahwa kecelakaan kecil sekalipun beresiko menyebabkan kendaran listrik rusak total (nggak layak diperbaiki lagi). Ini karena komponen terpenting dalam EV adalah baterainya. Kalau baterai atau struktur wadah baterainya rusak sedikit aja, mobilnya bisa langsung masuk ke tempat rongsokan.

C2. Planned obsolescence

Keusangan terencana (planned obsolescence atau PO) adalah strategi untuk merancang produk dengan masa pakai atau fungsionalitas terbatas, sehingga konsumen terdorong untuk membeli versi baru. Strategi ini udah umum digunakan di berbagai industri, seperti elektronik, mode, dan kendaraan.

Baik kendaraan BBM maupun listrik, semakin canggih fitur yang ditawarkan, semakin tinggi risiko PO diterapkan. Contohnya, ada perusahaan kendaraan listrik yang memperbarui perangkat lunaknya, tapi membuat jangkauan baterainya berkurang 20%. Para konsumennya sampai harus bayar hingga 200 juta rupiah untuk upgrade ke baterai baru.

Tapi, nggak semua perusahaan EV menerapkan strategi ini kok. Ada banyak perusahaan EV yang berkomitmen untuk memproduksi mobil EV yang tahan lama dan nggak mudah rusak.

Akhir kata

Nah, mau kamu beli kendaraan listrik (EV) atau enggak, itu harus melihat banyak faktor, seperti kebutuhan, anggaran, dan ketersediaan SPKLU di daerahmu. Memang, kendaraan listrik punya banyak kelebihan dibanding kendaraan BBM, tapi juga punya banyak kekurangan, termasuk jangkauan terbatas dan harganya lebih mahal untuk dibeli dan dirawat.

Gambar sampul diambil dari Freepik

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.